Aku dan Diriku

Halo aku Eva dari generasi 90an. Aku adalah salah satu perempuan yang menantang kerasnya ibukota dari tahun 2014. Proses pendewasaan diriku bermula dari sini, Jakarta. Asalku dari Semarang, dan entah apa yang membawaku kemari, aku hanya mengikuti insting untuk berkelana. Karena insting itulah yang bisa membuatku memulai karir di bidang desain kreatif, kuliah jurusan desain produk dan dipersunting oleh seorang imam yang sangat ambisius berkarya dibidang animasi dan rajin ngaji hehe. Gak kerasa udah dua tahun ini aku resmi menjadi warga Jakarta Timur.

Aku selalu mempercayai instingku, mungkin karena inilah aku susah dikendalikan dan dimengerti banyak orang termasuk orangtuaku sendiri. Aku suka kebebasan dan suka mengeksplorasi hal-hal baru namun tanpa meninggalkan idealismeku dan pedoman hidup akan kebaikan yang aku yakini. Meskipun aku moody dan mudah bete, namun aku mudah juga berdamai dengan diriku dan keadaan. Cukup beri kepercayaan dan kesempatan penuh, aku akan memberikan yang terbaik. Karena insting yang aku punya ini lah, bisa menjadi kelebihanku dalam membaca situasi dan peka akan sekitar. Aku mudah beradaptasi dengan berbagai orang, walaupun kadang aku suka kurang nyaman namun aku bisa membuat keadaan menjadi cair.

Aku kurang suka kecanggungan, aku suka mencairkan suasana menjadi clown of the group. Ya, aku tak segan menjadi orang yang konyol demi menghibur orang disekitarku. Selain itu, aku kurang suka menjadi orang yang bodoh. Karena hal ini membuatku merasa menyia-nyiakan diriku sendiri, jadi aku harus belajar dan terus belajar agar mengerti. Hal ini yang menjadikanku kepo haha, alias ingin serba tahu dan belajar hal baru akan berbagai macam keadaan. Entah kenapa, ketika aku mengetahui pengetahuan baru, perasaanku menjadi jauh lebih baik dan makin dewasa.

Selain itu, aku sangat menyukai sikapku yang bertanggung jawab dalam pekerjaan dan suka mengeksplorasi hal-hal baru untuk meningkatkan keahlianku dalam bekerja. Meski aku suka terus terang dan to the point saat mengobrol, aku juga bisa menempatkan kadar basa-basiku agar orang-orang terdekatku nyaman untuk bertukar pikiran denganku.